Campuran
adalah kumpulan zat yang berbeda, yang secara fisik digabungkan, tetapi tidak
bergabung secara kimia. Campuran menunjukkan sifat fisik atau kimia yang
berbeda dari zat individu. Larutan dan koloid adalah dua campuran tersebut
dengan sifat yang berbeda. Dalam campuran ini, zat padat, gas atau cair
dicampur dalam rasio yang berbeda.
A.
LARUTAN
Larutan
adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat. Hal ini disebut campuran
homogen, karena komposisi adalah seragam di seluruh larutannya. Komponen
larutan terutama dari dua jenis, zat terlarut dan pelarut. Pelarut melarutkan
zat terlarut dan membentuk larutan yang seragam.
Jadi,
jumlah pelarut biasanya lebih tinggi dari jumlah zat terlarut. Semua partikel
dalam larutan memiliki ukuran molekul atau ion, sehingga mereka tidak dapat
diamati dengan mata telanjang. Larutan dapat memiliki warna jika pelarut atau
zat terlarut dapat menyerap cahaya tampak. Namun, larutan biasanya transparan.
Pelarut dapat berada dalam keadaan cair, gas atau padat.
Kebanyakan
pelarut umum adalah cairan. Di antara cairan, air dianggap sebagai pelarut
universal, karena dapat melarutkan banyak zat daripada pelarut lainnya. Gas,
padat atau cair zat terlarut lainnya dapat dilarutkan dalam pelarut cair. Dalam
pelarut gas, hanya larutan gas dapat dilarutkan. Ada batas untuk jumlah zat
terlarut yang dapat ditambahkan ke sejumlah pelarut.
Larutannya
dikatakan jenuh jika jumlah maksimum zat terlarut ditambahkan ke pelarut. Jika
ada jumlah yang sangat rendah zat terlarut, disebut larutan diencerkan, dan
jika ada jumlah tinggi zat terlarut dalam larutan, itu adalah larutan
terkonsentrasi. Dengan mengukur konsentrasi suatu larutan, kita bisa
mendapatkan gagasan tentang jumlah zat terlarut dalam larutan.
B.
KOLOID
Larutan koloid dipandang sebagai campuran homogen,
tetapi juga bisa menjadi heterogen (misalnya: susu, kabut). Partikel dalam
larutan koloid adalah ukuran menengah (lebih besar dari molekul) dibandingkan
dengan partikel dalam larutan dan suspensi. Tapi, seperti partikel dalam
larutan, mereka tidak terlihat dengan mata telanjang dan tidak dapat disaring
dengan menggunakan kertas saring.
Partikel dalam koloid ini disebut sebagai bahan
tersebar, dan media pendispersi analog dengan pelarut dalam larutan. Menurut
bahan terdispersi dan medium, ada berbagai jenis koloid. Sebagai contoh, jika
gas yang tersebar dalam media cair, koloid dihasilkan adalah ‘busa’ (misalnya:
susu kental yang dikocok). Jika dua cairan yang digabungkan bersama-sama,
koloid yang dapat dihasilkan dikenal sebagai emulsi (misalnya: susu). Partikel
didistribusikan dalam media koloid tidak menetap jika dibiarkan tetap. Larutan
koloid yang bening atau buram. Kadang-kadang partikel dalam koloid dapat
dipisahkan dengan sentrifugasi atau koagulasi. Misalnya, protein dalam susu
yang dikoagulasi dengan panas atau ditambahkan asam.
C. SUSPENSI
Suspensi merupakan campuran zat heterogen (Misalnya: air
berlumpur, tepung dilarutkan dalam air). Ada dua komponen dalam suspensi, bahan
yang tersebar dan media dispersi. Ada partikel padat yang lebih besar (bahan
terdispersi) didistribusikan dalam media pendispersi. Media bisa menjadi cair,
gas atau padat.
Namun, bahan tersebar biasanya padat. Namun, jika
suspensi diperbolehkan untuk berdiri diam selama beberapa waktu, partikel dapat
menjadi turun ke bawah. Dengan pengadukan, suspensi dapat dibentuk lagi.
Partikel-partikel dalam suspensi akan terlihat dengan mata telanjang, dan
melalui filtrasi mereka dapat dipisahkan. Karena partikel yang lebih besar,
suspensi cenderung buram dan tidak transparan, karena mereka tidak memancarkan
cahaya.
D.
Perbedaan larutan, Suspensi dan Koloid
- Partikel dalam koloid sering lebih besar dari partikel zat terlarut dalam suatu larutan.
- Larutan adalah benar-benar homogen dibandingkan dengan koloid, yang juga bisa menjadi campuran heterogen.
- Campuran koloid tampak buram atau transparan, tetapi larutan adalah transparan.
- Suspensi merupakan campuran heterogen, namun koloid bisa homogen atau heterogen.
- Perbedaan utama antara suspensi dan koloid adalah diameter partikel yang tersebar; partikel dalam suspensi lebih besar dari partikel dalam koloid.
- Partikel dalam suspensi dapat menetap di bawah pengaruh gravitasi, jika terganggu. Namun partikel dalam koloid tidak menetap dalam kondisi normal. Namun, dengan kekuatan tambahan endapan dapat diperoleh, seperti di sentrifugasi.
- Partikel dalam suspensi tidak bisa melewati kertas saring, namun partikel koloid bisa.
- Koloid dapat menghamburkan cahaya, dan suspensi tidak memancarkan cahaya. Oleh karena itu, koloid bisa buram atau tembus, tapi suspensi buram.
0 komentar:
Posting Komentar