Bagi siswa
SMA kelas 12, menjelang akhir-akhir masa pembelajaran kelas 12 atau bahkan
sedari awal kelas 12 pasti sudah memiliki planing rencana kedepan untuk masuk
atau melanjutkan studi mana dan jurusan apa di tingkat pendidikan tinggi. Bagi pecinta
kimia, jangan khawatir atau bimbang dengan apa jurusan yang akan ia pilih. Saat
ini kimia jurusan yang berhubungan dengan kimia banyak diminati oleh kalangan
siswa, alasannya tentu karena kimia itu mengasikkan (bagi yang menyukai hehe...).
Jangan khawatir adek adek.. Kalian bisa memilih macam-macam jurusan yang
berkaitan dengan konsentrasi kimia di Perguruan Tinggi, seperti farmasi, kimia
murni, pendidikan kimia, ataupun teknik kimia. Disini akan dijelaskan mengenai
3 macam konsentrasi terdekat dengan kimia yaitu seperti kimia murni, pendidikan
kimia dan teknik kimia, teutama perbedaannya agar adek adek tidak salah pilih
dalam mengambil konsentrasi/jurusan yang diminati.
Pertama kita
mulai dengan definisi dari kimia murni/MIPA, teknik kimia dan pendidikan kimia.
Pertama Ilmu kimia (chemistry) adalah ilmu yang menyelidiki sifat dan struktur
zat, serta interaksi antara materi-materi penyusun zat. Kedua Teknik kimia
(chemical engineering) adalah ilmu yang mempelajari rekayasa untuk menghasilkan
sesuatu (produk) yang bisa digunakan untuk keperluan manusia, berlandaskan
pengetahuan ilmu kimia. Ketiga Pendidikan Kimia (chemical education) adalah
ilmu yang mempelajari bagaimana cara mengajarkan ilmu kimia di sekolah.
Dari ketiga
definisi tersebut setidaknya ada 3 poin yang dapat dibedakan, yaitu sifat,
orientasi dan skala target. Dari sifatnya, kimia murni bersifat eksplorasi,
yaitu kegiatan meneliti zat atau reaksi baru, sedangkan teknik kimia dan
pendidikan kimia bersifat aplikasi, yaitu penerapan pada bidang tertentu, jadi
kedua bidang ini tidak dituntut untuk mengembangkan zat, struktur, atau reaksi
baru, tetapi mengaplikasikan dan mengembangkan yang sudah ada menjadi sesuatu
yang dapat berguna bagi makhluk hidup.
Kedua
ditinjau dari orientasinya, kimia murni berorientasi pada ilmu pengetahuan,
teknik kimia pada bidang industri dan pendidikan kimia pada bidang pendidikan.
Sebagai C + D, reaksi iniàcontoh, misalnya ada reaksi sebagai berikut : A +
B menghasilkan 80 % senyawa C sebagai
produk utama dan 20 % senyawa D sebagai produk sampingan. Pada reaksi ini
ketiga bidang ilmu ini akan bersikap berbeda.Ilmuwan kimia akan berupaya
merekayasa reaksi A + B tersebut agar menghasilkan D dengan persentase yang
lebih besar lagi. Upaya tersebut dilakukan dengan berusaha mengetahui lebih
detail tentang apa yang mempengaruhi reaksi A + B, sampai ke tingkat molekular
bahkan sampai ke tingkat atom. Orang teknik kimia akan mencari cara untuk
mengoptimalkan proses reaksi tersebut agar dihasilkan produk D yang ekonomis,
yaitu yang biaya produksinya paling murah. Mereka akan mempelajari proses mana
yang harus dipilih; alat untuk mengatur suhu dan tekanan reaksi; alat untuk
mempersiapkan bahan bakunya; alat untuk memurnikan produk; dan lain-lain.
Sedangkan guru kimia tidak terlalu memikirkan tentang senyawa D, tetapi
memikirkan bagaimana cara atau metode mengajarkan dan menjelaskan kepada siswa
tentang reaksi tersebut agar siswa mengerti dengan reaksi tersebut, seperti
mana yang merupakan pereaksi dan mana yang merupakan hasil reaksi.
Ketiga
mengenai skala. Ilmu kimia dan pendidikan kimia mempelajari reaksi dengan
melakukannya pada skala kecil di lingkungan laboratorium, misalnya dalam
hitungan gram saja. Sementara teknik kimia mempelajari reaksi untuk dilakukan
pada skala besar, misalnya dalam hitungan ton. Ini karena hasil penelitian
teknik kimia akan diterapkan pada bidang industry yang bensangkutan.
Untuk
profesi setelah lulus dari ketiga jurusan tersebut merupakan hal yang tidak boleh
kita lupakan, karena hal ini menyangkut dengan masa depan anda. Berikut
profesi-profesi yang normal (sesuai bidang keilmuan yang dipelajari) bagi
ketiga jurusan tersebut antara lain adalah untuk lulusan kimia murni bisa
bekerja misalnya di laboratorium sebagai peneliti. Untuk lulusan teknik kimia
biasa bekerja di pabrik yang memproduksi barang-barang melalui proses kimia,
misalnya di pabrik semen, pupuk, kilang minyak, dan sebagainya. Sedangkan
lulusan pendidikan kimia biasa bekerja sebagai guru, dosen atau peneliti bidang
pendidikan.
Itulah
perbedaannya. Jangan takut untuk memilih program studi yang berkaitan dengan konsentrasi
kimia ya Kimia itu asik dan menyenangkan. Karena saya sendiri yang sudah
merasakan bahwa masuk jurusan yang berbau kimia (dalam hal ini saya memilih pendidikan
kimia) itu keren. JANGAN TAKUT BEREKSPERIMEN DAN JANGAN JADI MAHASISWA KALAU NGGAK MAU
PUSING :D. Good luck
SUMBER:
http://bloger-klaten.blogspot.co.id/2013/02/perbedaan-jurusan-kimia-murnimipateknik.html
0 komentar:
Posting Komentar