Rabu, 19 Oktober 2016

HIDROLISIS KIMIAA





HIDROLISIS GARAM
A.    Pengertian


Reaksi hidrolisis adalah reaksi penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion garam dengan air. Dalam penguraian garam dapat terjadi beberapa kemungkinan :
  1. Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion H+, sehingga menyebabkan [H+] dalam air bertambah mengakibatkan [H+] > [OH] dan larutan bersifat asam
  2. Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion OH, sehingga menyebabkan [H+] < [OH] dan larutan bersifat basa
  3. Ion garam tidak dengan air sehingga [H+] dalam air akan tetap sama dengan [OH] dan air akan tetap netral (pH=7)
Sebagaimana kita ketahui bahwa jika larutan asam direaksikan dengan larutan basa akan membentuk senyawa garam. Jika kita melarutkan suatu garam ke dalam air, maka akan ada dua kemungkinan yang terjadi, yaitu:
1.      Ion-ion yang berasal dari asam lemah (misalnya CH3COO–, CN–, dan S2–) atau ion-ion yang berasal dari basa lemah (misalnya NH4 +, Fe2+, dan Al3+) akan bereaksi dengan air. Reaksi suatu ion dengan air inilah yang disebut hidrolisis.
  • Berlangsungnya hidrolisis disebabkan adanya kecenderungan ion-ion tersebut untuk membentuk asam atau basa asalnya. Contoh:
CH3COO– + H2O ⎯⎯→ CH3COOH + OH–
  • NH4+ + H2O ⎯⎯→ NH4OH + H+
2.      Ion-ion yang berasal dari asam kuat (misalnya Cl–, NO3–, dan SO42–) atau ion-ion yang berasal dari basa kuat (misalnya Na+, K+, dan Ca2+) tidak bereaksi dengan air atau tidak terjadi hidrolisis.
  • Hal ini dikarenakan ion-ion tersebut tidak mempunyai kecenderungan untuk membentuk asam atau basa asalnya. (Ingat kembali tentang kekuatan asam-basa!)
Na+ + H2O ⎯⎯→ tidak terjadi reaksi
SO42- + H2O ⎯⎯→ tidak terjadi reaksi
  • Hidrolisis hanya dapat terjadi pada pelarutan senyawa garam yang terbentuk dari ion-ion asam lemah dan ion-ion basa lemah
  • Jadi, garam yang bersifat netral (dari asam kuat dan basa kuat) tidak terjadi hidrolisis.
B.     Komponen Hidrolisis Garam

1.      Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
  • Jika suatu garam dari asam lemah dan basa kuat dilarutkan dalam air, maka kation dari basa kuat tidak terhidrolisis sedangkan anion dari asam lemah akan mengalami hidrolisis.
  • Jadi garam dari asam lemah dan basa kuat jika dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisis parsial atau hidrolisis sebagian.
  • Contoh:
CH3COONa(aq) ⎯⎯→ CH3COO–(aq) + Na+(aq)
CH3COO– + H2O ←
⎯⎯⎯⎯→ CH3COOH + OH–
Na+ + H2O
⎯⎯→ tidak terjadi reaksi
  • pH larutan garam dapat ditentukan dari persamaan:
A– + H2O ←⎯⎯⎯⎯→ HA + OH–
 
 

pOH = -log [OH-]
pH = 14 – pOH
2.      Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
  • Garam dari asam kuat dan basa lemah jika dilarutkan dalam air juga akan mengalami hidrolisis sebagian. Hal ini disebabkan karena kation dari basa lemah dapat terhidrolisis, sedangkan anion dari asam kuat tidak mengalami hidtrolisis.
  • Contoh:
NH4Cl ⎯⎯→ NH4+ + Cl–
NH4+ + H2O ←
⎯⎯⎯⎯→ NH4OH + H+
Cl– + H2O tidak terjadi reaksi
  • pH larutan garam ini dapat ditentukan melalui persamaan:
M+ + H2O ←⎯⎯⎯⎯→ MOH + H+


 
pH = -log [H+]
3.      Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Garam akan terbentuk dari asam lemah dan basa lemah jika dilarutkan dalam air, maka keduanya akan bereaksi dengan air.
Contoh :
NH4CN(aq)  → NH4+(aq) + CN
NH4+(aq) +H2O(l) ↔ NH4OH(aq)  + H+(aq)
CN(aq) + H2O ↔ HCN(aq) + OH
Oleh karena reaksi kedua ion garam tersebut masing-masing menghasilkan ion H+ dan OH, maka sifat garam ditentukan oleh harga Ka dan K b yang terbentuk. Jadi, garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah akan terhidrolisis total dan sifat larutan ditentukan oleh harga Ka dan Kb masing-masing.
Jika Ka = Kb, bersifat netral
Jika Ka > Kb, bersifat asam (pH<7)
Jika Ka < Kb, bersifat basa (pH>7)
4.      Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat
Garam akan terbentuk dari asam kuat dan basa kuat jika dilarutkan dalam air keduanya tidak dapat bereaksi.
Contoh :
NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl(aq)
Ion Na+ dan Cl di dalam larutan tidak mengalami reaksi dengan air, sebab ion Na+ akan menghasilkan  NaOH yang akan terionisasi kembali menjadi Na+, demikian pula ion Cl akan menghasilkan HCl yang dapat terionisasi kembali menjadi Cl. Jadi, garam yang berasal dari asam kuat dan basa tidak akan melakukan reaksi hidrolisis, sehingga menjadi larutan yang bersifat netral.


                    https://bisakimia.com/2014/04/14/apa-itu-hidrolisis/


0 komentar:

Posting Komentar